SUPER News
Universitas Pertamina Dorong Pertanian Berkelanjutan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di PagiFarm
4 Desember 2024
Peningkatan kebutuhan pangan di tengah keterbatasan sumber energi menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha pertanian modern. Hal inilah yang mendorong adopsi energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan di Indonesia, tim dosen dan mahasiswa Universitas Pertamina melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Pengembangan Usaha Kebun Hidroponik PagiFarm”. Program ini menjadi bentuk kontribusi dalam penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) Target 7.2 terkait Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan kerja sama bersama dengan PagiFarm yang merupakan usaha kebun hidroponik kecil di pedesaan dan memiliki tantangan besar, berupa kendala tingginya biaya operasional akibat ketergantungan pada listrik konvensional yang kerap mengalami gangguan dan fluktuasi harga. Sehingga, tim dari Universitas Pertamina menawarkan inovasi teknologi ramah lingkungan berupa implementasi pembangkit listrik tenaga surya. Inovasi ini memiliki potensi untuk dapat mengatasi masalah biaya dan keberlanjutan usaha serta menjadi contoh bagi masyarakat sekitar terkait manfaat penggunaan teknologi hijau dalam industri pertanian.
Kegiatan ini dimulai dengan desain sistem tenaga surya berkapasitas 1 kWp, yang dilengkapi dengan inverter dan baterai penyimpanan 200 Ah agar kebun tetap beroperasi bahkan pada malam hari atau cuaca mendung. Proses pelaksanaan implementasi ini dilakukan dengan pendekatan secara kolaboratif yang dilakukan oleh tim teknis dari Universitas Pertamina bersama dengan pengelola kebun dan masyarakat setempat, sejak tahapan instalasi, pengujian, dan pelatihan penggunaan sistem. Melalui pelatihan tersebut, masyarakat tidak hanya memahami cara kerja panel surya, tetapi juga belajar bagaimana mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam sistem pertanian modern, menciptakan sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemandirian ekonomi lokal.
Hasil implementasi menunjukkan bahwa panel surya mampu memenuhi kebutuhan listrik harian kebun hidroponik secara penuh, menggerakkan pompa air, sistem pencahayaan, dan sensor pemantauan tanaman. Selain itu, biaya operasional listrik menurun hingga 40%, sehingga keuntungan usaha meningkat signifikan. Energi surya juga memastikan kegiatan produksi tidak terganggu oleh pemadaman listrik. Tak hanya dampak ekonomi, kegiatan ini juga memberi manfaat sosial. Masyarakat sekitar mulai tertarik untuk menerapkan teknologi tenaga surya di usaha pertanian mereka sendiri, dan pelatihan yang diberikan meningkatkan kesadaran akan pentingnya transisi menuju energi hijau.
Berita Lainya
SUPER News
Pemberdayaan Ekonomi Inklusif: Universitas Pertamina Latih Pemuda dan Perempuan Bendorejo dalam K3 dan Manajemen Keuangan

25 November 2024
SUPER News
Universitas Pertamina Wujudkan Akses Layanan Dasar Melalui Program Sanitasi Layak di Kampus Pereng

31 Oktober 2024
SUPER News
Memanfaatkan Sumber Daya Lokal, Mahasiswa UPER Dorong Edukasi Pengelolaan Air Bersih Berkelanjutan Lewat Inovasi “Watter-B” di Desa Barengkok


 
     
    